Jumat, 01 April 2011

Numb

I'm tired of being what you want me to be
Feeling so faithless, lost under the surface
Don't know what you're expecting of me
Put under the pressure of walking in your shoes
(Caught in the undertow, just caught in the undertow)
Every step that I take is another mistake to you
(Caught in the undertow, just caught in the undertow)

[Chorus:]
I've become so numb, I can't feel you there
Become so tired, so much more aware
I'm becoming this, all I want to do
Is be more like me and be less like you

Can't you see that you're smothering me,
Holding too tightly, afraid to lose control?
'Cause everything that you thought I would be
Has fallen apart right in front of you.
(Caught in the undertow, just caught in the undertow)
Every step that I take is another mistake to you.
(Caught in the undertow, just caught in the undertow)
And every second I waste is more than I can take.

[Chorus:]
I've become so numb, I can't feel you there,
Become so tired, so much more aware
I'm becoming this, all I want to do
Is be more like me and be less like you.

And I know
I may end up failing too.
But I know
You were just like me with someone disappointed in you.

[Chorus:]
I've become so numb, I can't feel you there,
Become so tired, so much more aware.
I'm becoming this, all I want to do
Is be more like me and be less like you.

[Chorus:]
I've become so numb, I can't feel you there.
(I'm tired of being what you want me to be)
I've become so numb, I can't feel you there.
(I'm tired of being what you want me to be)


Hoho, lagu yang baru jadi favoritku. Aku suka lagu-lagu Linkin Park, meskipun genre-nya rock tapi bermakna. Aku nggak ngikutin perkembangan band-nya sih, tapi aku punya lumayan banyak lagunya di hape dan laptopku. Sebetulnya mau nulis liriknya berdasarkan apa yang kudenger, tapi aku nggak bisa nangkep beberapa kata jadi akhirnya nyomot dari site orang hehehe.

Kalo mau nyari lirik lagu lain, alamat site-nya : http://www.azlyrics.com/

Post Pertama pas SMP!

Akhirnya ketemu lagi sama blogku!

Rasanya udah lama banget nggak nulis blog... sebetulnya waktu itu udah sempat buka dan ngutak-ngatik tampilan blog ini, cuma baru sekarang sempat (dan mau) nulis lagi hehehe.

Sekarang aku udah SMP, sedih juga rasanya berpisah sama temen-temen SD :(
Tapi sekarang aku punya banyak teman dan sahabat baru di SMP, mulai dari kelasku, 7 Al-Biruni, lalu kelas sebelah, 7 Cheng Ho, dan dari kelas 8 Ibnu Rusyd.

Yang lucu, ada beberapa sahabat yang cuma kuhubungi lewat SMS. Kalo ketemu di sekolah malah diem aja, padahal di SMS omongannya udah ngawur dan kocak banget hahaha...

Harapanku, semoga aku juga bisa dapat sahabat dari 8 Hamka dan 9 Al-Razy :)

Udah banyak hal baru yang kualami di SMP, mulai dari yang senang kayak ketemu abang-abang Malaysia dalam rangka homestay sampai yang sedih kayak patah hati (huhu)

Sayang meskipun udah banyak pengalaman tapi nggak sempat kutulis di blog, dan alhasil sekarang pas mau nulis udah lupa... tapi mudah-mudahan akan ada pengalaman seru lagi nantinya yang bisa kutulis.

Kupikir-pikir aku juga mau nge-post lirik lagu kesukaanku, soalnya sekarang aku lagi gencar-gencarnya nyari lagu dari Youtube plus nyari liriknya. Ditambah lagi, terinspirasi dari blog-nya temenku yang isinya kebanyakan lagu keren *thumbs up*

Insya Allah besok aku ke Kota Tua, doain supaya aku sempat dan napsu nulis pengalamannya ya!

Sabtu, 02 Januari 2010

GameStar!! (2)

Di sela-sela waktu istirahat, aku menemukan bahwa anjing yang ada di samping lahan berkemah kami sama sekali belum kuperhatikan. Anjing itu mirip jenis rottweiler, dan aku yakin anjing itu cukup galak. Tapi nggak apa-apa, selama aku belum digigit atau dikejar aku belum mau menyerah!

Jadi, aku melompati semak yang membatasi lahan perkemahan dengan tempat si anjing itu dan mendekatinya. Dan.. langsung saja aku digonggongi! Untung saja anjing itu diikat. Aku mundur selangkah dan pergi, tapi itu baru percobaan pertama!

Kedua kalinya aku datang lagi, aku membawa kue dan bertanya pada pemiliknya, "Anjingnya boleh dikasih kue, nggak?"

Ternyata pemiliknya memperbolehkan dan aku berusaha memanggilnya dengan bertepuk tangan kecil, membungkuk, lalu berkata, "Sini, sini!"

Rupanya dia anjing yang mudah dibujuk. Mungkin karena dia melihat aku bicara pada pemiliknya.. jadi karena dia anjing yang manis, aku memberinya sepotong biskuit. Dia memakannya, asyik!

"Horee!" aku berjingkrak-jingkrak senang. Guruku yang melihat dari jauh memperingatkan dengan ngeri, tapi buktinya aku berhasil kan? Dan tak lama kemudian sudah banyak anak yang menontonku hingga waktunya sholat maghrib..

Malam itu, kami makan malam ditemani ratusan laron yang tertarik pada sinar lampu tenda besar. Wah, wah, masa ada anak yang masih menjerit-jerit, "Itu apa?!! Itu apa?!!"

Mungkin di rumahnya nggak ada lampu, jadi laron nggak pernah datang sampai dia nggak tahu laron.. hehe.

Setelah makan malam yang agak membosankan itu selesai, semua kelompok diminta menyiapkan yel-yel dan penampilan untuk ditampilkan saat acara api unggun.

Mulanya kami bingung mau membuat yel-yel seperti apa. Tapi kelompok Spongebob yang selalu kompak akhirnya menyetujui yel-yel bernada lagu Garuda di Dadaku ini :

Spongebob kelompokku,
Spongebob kebanggaanku..
Kuyakin, hari ini, Spongebob menang!

Ya, ya, ya, Spongebob.. Aku siap!

Setelah yel-yel itu disetujui dan dipraktekkan, kami berlatih suatu pertunjukan 'musik alam' untuk dilakukan di saat acara api unggun. Ada yang menari dengan bambu, aku dan beberapa anak mengiringi dengan ketukan dari batu, lalu ada juga yang menggunakan galon sebagai drum, ada yang menyanyi, dan ada yang bermain gitar.

Saat kami sedang latihan, rupanya semua kelompok dipanggil kembali ke tenda besar. Dengan membawa-bawa bambu, galon, dan batu, kelompok kami tampak meriah!

Rupanya saat di tenda besar masih ada ice breaking, yaitu game.

Kelompok akan dipilih dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri. Kelompok pertama akan mengikuti gerakan guru, dan gerakan mereka tidak akan berubah. Nah, kelompok berikutnya tinggal mengikuti gerakan kelompok pertama saja..

Sementara itu, guru akan mengecoh dengan membuat gerakan baru. Ini sebenarnya game yang mudah, tak ada gerakan anak-anak yang berubah dari awal sampai akhir. Masalahnya, sebagian anak terkecoh dengan gerakan guru, hihihi..

Kelompokku cepat mengerti dan 'lulus' seleksi. Tapi beberapa kelompok lain tak kunjung mengerti dan aku mulai ngantuk plus kedinginan. Menyesal rasanya nggak bawa jaket, soalnya udara dingin banget..

Saat 'ice breaking' yang malah membuatku ngantuk itu selesai, rupanya masih ada acara 'ceramah' tentang menjadi pemimpin... Biar bermanfaat, tapi sungguh tidak sesuai dengan salah satu ungkapan Gamestar : aku dengar - aku lupa, aku lihat - aku ingat, aku lakukan - aku paham.. Bosan rasanya! Brrr... aku juga hampir beku tanpa jaket...

Rasanya sudah berjam-jam ceramah itu berlangsung, hingga akhirnya para guru menyetel video yang sudah direkam selama hari ini berlangsung.. wah, jadi lupa ngantuknya! Videonya lucu-lucu!

Meskipun ngantukku sudah hilang, tapi aku tetap kedinginan setengah mati. Jadi wajar saja kalo aku lega luar biasa saat api unggun akhirnya dinyalakan, dan aku langsung pergi bersama anak-anak lain menuju api unggun.. Kehangatan, aku datang!

Seharian ini hujan, jadi apinya sulit menyala. Aduuh, padahal tadi aku sudah lega..

Untunglah, setelah guruku beberapa kali menyiram api yang kecil itu dengan minyak, akhirnya apinya berhasil berkobar terang dan hangat. Hangat...

Nah, sekarang baru saatnya mempraktekkan apa yang kami latih tadi.. Semua kelompok : Spongebob, Hulk, Green, Star Game, Doraemon, dll, sudah lemas semua hingga yel-yelnya ikut lemas... dan akhirnya hanya kelompok kami yang tampil. Tapi itu pun penampilan yang direvisi, karena akhirnya hanya ada lagu yang diiringi gitar..

Hoahm... setelah hari yang melelahkan ini, akhirnya kami bisa tidur juga.. biar sudah ngantuk, aku tetap pergi ke kamar mandi untuk gosok gigi. Agak serem rasanya, menatap kaca wastafel dan melihat kamar mandi kumuh yang kosong.. hii! Wastafelnya berkarat lagi.. tapi wastafel berkarat mah nggak serem ya??

Untunglah momen yang mengerikan itu cepat berlalu, jadi aku bisa cepat-cepat kembali ke tenda dan tidur..

Tapi rencana tidurku itu terganggu oleh kenyataan bahwa temanku kesulitan memakai sleeping bag yang disediakan sekolah.. akibatnya, aku harus menjelaskan dulu, "Buka sleeping bag-nya, masukin badanmu, taruh kepala di bantal sleeping bag-nya.."

"Tunggu, Ra!" temanku menginterupsi peragaanku, "Bantalku mana?"

Grusak.. grusuk..! Akhirnya teman di tendaku malah tambah rusuh mencari-cari bantal sleeping bag-nya!

Untunglah Bu Arum cepat datang dan menjelaskan bahwa ada sleeping bag yang punya bantal, ada juga yang tidak. Ooh, begitu..

Sekarang, barulah suasana kembali tenang dan aku jadi bisa tidur...

Paginya aku bangun hampir bersamaan dengan teman-temanku, dan biarpun airnya dingin, tapi berwudhu tetap kegiatan yang menyenangkan!

Setelah sholat, aku kembali mengunjungi Lutung, anjing itu. Lutung tidak terlalu tertarik pada anak-anak lain karena mereka tidak mau memberi Lutung makanan. Sementara dia akan beranjak dari tempat duduknya saat aku datang.. asyik!

Adik kelas yang menonton menantangku memegang Lutung. Aku tahu akan berbahaya kalo ternyata dia tidak suka dipegang, jadi aku bertanya pada pemiliknya, "Dia boleh dipegang?"

Pemiliknya berkata boleh, dia tidak akan menggigit atau menjilat. Jadi, pelan-pelan aku menaruh tanganku di kepalanya. Aku khawatir dia sudah menjilat anggota tubuhnya yang lain, jadi aku cari aman. Wah, benar, dia suka dipegang!

"Yes!!" aku kembali berseru-seru seperti kemarin, seakan sudah melakukan sebuah terobosan besar. Anak-anak lain mulai tertarik, sebagian minta kueku dan mulai mengelus anjing itu.

Pak Husni yang dari tadi sudah berteriak-teriak karena takut aku digigit jadi agak heran melihat anjing galak itu 'takluk' padaku (walah, gaya!). Pak Husni menyuruhku cuci tangan 7 kali dengan air dan tanah, dan aku menggosok tanganku di kolam ikan. Seperti biasa, airnya dingin. Sayang sekali ikan koi di situ tidak mencoba mendekati tanganku.. huh..

Dari kolam ikan, aku mendengar anak-anak yang mulai risih dengan peringatan Pak Husni berteriak pada Pak Uhan, "Pak, boleh pegang anjing asal nggak kena liurnya, kan?"

Ya ampun, ternyata Pak Uhan berkata iya! Pak Husni menghela nafas.. hihihi, ada-ada saja!

Tak lama kemudian, waktu sarapan tiba dan aku melirik anjing lain yang ada di kandang satunya.

Jenis Collie, dan jauh lebih galak daripada anjing satunya. Dia akan berhenti bergerak untuk menatapmu, dan akan melompat seraya menggonggong saat kamu mendekat. Seram, karena dia tidak diikat! Pagar kandangnya rendah jadi dia lebih berbahaya.. Yah, daripada mengambil resiko dikejar anjing, mendingan aku pergi sarapan dulu!

Aku senang karena sarapannya lezat. Roti isi selai coklat dan stroberi plus donat gula! Hmm... yummy!

Karena sarapannya enak, rasanya jadi kurang banyak.. jadi aku bilang pada Pak Biem kalo aku masih lapar.

"Lho, masih kurang? Ya sudah, ambil 1 lagi deh.." kata Pak Biem.

Asyik! Aku mengambil 1 roti bakar lagi, karena donatnya nggak terlalu enak. Dan karena udah ngambil 2 kali, jadi aku merasa wajib melemparkan sedikit roti pada Lutung dan si anjing Collie. Tentu saja mereka menyambut makanan itu dengan gembira!

Setelah acara sarapan, kami semua diminta untuk mengganti baju dengan baju yang bisa dipakai untuk berbasah-basah. Karena aq merasa sudah siap dengan baju yang ringan, jadi aku mengambil alih pengeras suara dari Pak Reza.

"Yang merasa jelek dipersilahkan untuk masuk ke dalam tenda..."

Hahaha..

Setelah semua kelompok kembali berkumpul, aku melihat guru-guru semuanya mengalungi botol berisi air berwarna coklat.

Ternyata itu air tembakau, manfaatnya untuk membunuh pacet. Pacet adalah makhluk penghisap darah, mirip dengan lintah. Tapi aku belum tahu seperti apa persisnya makhluk itu..

Akhirnya kami semua berangkat. Mulanya yang kami temui adalah tanjakan, tempat yang panas. Kedua ada tanjakan lagi, tapi kali ini berupa hutan sehingga terasa sejuk. Wah, guru-guru pada ngos-ngosan di belakang!

Jalan yang kami tempuh rasanya sudah cukup jauh. Tapi seru menyusuri hutan!

Dan akhirnya, bagian yang seru datang!! Di depan ada sungai, dan kami akan menyeberang.. asyik!! Aku yang dari awal sudah berteriak-teriak pada anggota kelompok Spongebob yang ada di belakangku tentang medan yang akan ada kami lalui, langsung saja berteriak, "Sungai di depan, hati-hati ada pacet!"

Brrr, airnya dingin!! Tapi ga papa, asyik malahan... maju terus!!

Tak lama kemudian jalan setapak menghilang. Yang ada adalah alur-alur di hutan yang tinggal kami ikuti saja. Perjalanan lebih menarik dan berbahaya, jadi kali ini capekku nggak terasa. Memanjat batu yang licin, melewati sungai.. Maju terus, pantang mundur!!

Entah berapa lama kami merangsek masuk hutan, tapi akhirnya.. kami sampai di air terjun!!

Tanpa ragu-ragu lagi, aku langsung menceburkan diri bersama beberapa temanku yang lain. Eit, ternyata airnya dingin banget!! Hehehe, meskipun begitu aku puas banget.. nggak sia-sia aku bersusah payah mendaki gunung!

Baru saja aku menceburkan diri, kami sudah dipanggil naik lagi ke atas. Yaaah..

Akhirnya, aku bermain-main dulu sebentar lalu lari mengejar satu-satunya anak laki-laki yang masih terlihat olehku. Aku tahu dia akan sampai dengan cepat, jadi aku mengikutinya karena aku adalah anak terakhir yang keluar dari kolam.

Eh, tahu-tahunya aku sudah masuk ke kelompok kecil yang isinya laki-laki semua. Tidak ada guru ataupun rombongan lain, dan aku mengira kami memang sudah sangat tertinggal.

Anak-anak di kelompok kecil ini berusaha untuk tetap bersama meskipun masing-masing ingin menyalip yang lain. Kami terus bersama-sama, tapi tiba-tiba temanku Gilang mengeluh kakinya kram.

Akhirnya kelompok kecil itu berpisah. Aku dan Yumna menunggui Gilang dan menyuruhnya meluruskan kaki. Ketika akhirnya Gilang bisa berjalan lagi, kami langsung berjalan secepat mungkin untuk menyusul yang sudah jalan terlebih dulu. Untunglah, rupanya anak-anak lain itu berbaik hati untuk menunggu kami.

Saat kami sudah cukup jauh, aku benar-benar sadar kalo kami punya kemungkinan besar untuk tersesat. Tak ada guru yang memandu kami, bisa jadi kami salah belok. Tapi yah, asal kami masih tetap bersama aku masih merasa tenang, hehe..

"Stop!!" terdengar suara yang tidak asing bagiku. Pak Idris!

Di belakang Pak Idris bahkan ada rombongan anak-anak lain!
Ya ampun.. ternyata kami bukannya paling belakang seperti kupikir, melainkan paling depan!!

Kami berhenti dengan gaya sok keren, duduk di atas batu di tengah sungai.. hihihi..Setelah menunggu rombongan sampai ke tempat kami, kelompok kecil ini langsung ngebut berlari lagi..

Karena kami sebegitu bernafsunya, akhirnya Pak Idris menyuruh kami baris. Yaah, nggak seru..

Meskipun begitu, aku tetap anak perempuan pertama yang sampai!

Setelah pemeriksaan pacet, sayangnya tak ada satupun menempel di tubuhku. Padahal baju dan sepatuku longgar... huhh...

Kami belum diperbolehkan ganti baju, tapi kami boleh cuci tangan dan makan snack kecil selama menunggu teman yang lain datang. Lumayan, dapat sedikit snack dari teman yang sudah sampai! Hehehe..

Setelah Pak Idris datang, Pak Idris menunjukkan pada kami seekor pacet yang sudah mati. Ooh, pacet ternyata bentuk dan ukurannya mirip slug atau siput bugil. Hanya saja warnanya lebih bagus dan memiliki corak. Selain itu, di salah satu ujung badannya terdapat alat penghisap yang mirip cincin kecil.. jelas ia mengisap darah menggunakan itu..

Berikutnya kami melihat Om Tarso membawa sekumpulan pistol air. Lho, lho, lho, memangnya kami nanti mau perang air?

Ternyata permainan ini TERDENGAR cukup mudah. Tidak dimainkan secara per kelompok, melainkan semuanya bekerjasama. Di masing-masing ujung lapangan ada 2 obor, 1 menyala 1 tidak. Nah, kami harus menyalakan api di obor satunya, dibawa dengan 2 lilin.

Sebenarnya mudah, tapi masalahnya guru-guru akan menyemprot kami menggunakan pistol air dan melempari kami dengan bom air. Wah, wah...

Jadi, kami semua langsung berlari menuju obor dan berkerumun melindungi si pembawa api. Benar-benar butuh kekompakan!! Dan yang pasti, berani basah!

Setelah berkali-kali mencoba dan tidak berhasil, aku mengusulkan agar tidak ada yang melindungi si pembawa api. Jadi si pembawa api akan berjalan dengan tidak mencurigakan menuju obor satunya. Tapi itu pun gagal!

Akhirnya, kami mencoba cara ini :

Baris pertama menghadap ke pembawa api sambil sedikit membungkuk, baris kedua menghadap keluar. Anak di baris pertama adalah anak-anak berbadan kecil, anak-anak di baris kedua harus besar-besar. Wah, ribet! Aku sampai jatuh!

Tapi akhirnya.... rasa capek kami terbayar. Api di obor satunya berhasil menyala!

Saat kami sedang bersorak kegirangan, tali yang terikat di obor putus karena terbakar. Lalu, terbukalah sebuah spanduk Gamestar! Oooh, jadi inilah hasil kerja keras kami!

Akhirnya kami menulis refleksi dan pulang. Yaah, sedih rasanya meninggalkan lokasi Gamestar.. hiks..

Tapi petualanganku belum selesai. Masih ada perjalanan pulang dalam truk! Hehehe, siap-siap teman 1 trukku!

Aku 1 truk lagi dengan Amel. Jadi, nyanyian kembali terdengar dalam truk! Aduuh, kasihan ya orang yang kemarin sudah 1 truk denganku... ckckck..

Selain menyanyi, aku dan Amel mengobrol tentang banyak hal. Tentang kejadian yang terjadi saat Gamestar tadi, dan lain-lain. Aku juga bilang andai hari ini hujan, pasti atap truk tentara yang berlubang-lubang itu akan bocor dan kami akan basah lagi. Hihihi..

Rasanya aku agak lelah setelah mengobrol lama, jadi aku mau tidur dulu ah..

Tapi tidurku terganggu saat aku merasa ada air yang menetes ke sekujur tubuhku. Dan lalu aku mendengar Amel berkata, "Do'a-mu terkabul, Ra! Jadi hujan sekarang!"

Hehehe, aku mengeluarkan kresek cadanganku dan menawarkannya pada anak-anak laki-laki di sekitarku. Aku tidak menawarkannya pada anak perempuan karena semuanya sudah memakai kerudung dan anak laki-laki lebih membutuhkannya.

Tapi karena semua anak laki-laki itu menolak, aku menawarkan pada anak-anak perempuan. Sekali lagi semuanya menolak. Ya sudahlah, aku taruh saja di kursi, siapa tahu nanti ada yang butuh!

Lalu, suasana jadi membosankan lagi. Aku dan Amel sudah bingung mau menyanyi atau mengobrolkan apa. Akhirnya aku mengeluarkan beberapa permen pedas, dan kali ini tidak ada yang menolak. Hehehe, siapa yang mau kresek kalo ada permen pedas?

Iseng-iseng, aku melempar bungkus permen ke atas perut Om Wid yang sedang tidur di lantai... suasana truk yang mulanya suram karena panas dan polusi dari jalanan langsung berubah karena cekikikan tertahan anak-anak. Hihihi..

Kemudian adik kelasku yang terinspirasi dengan ide cemerlangku itu ikut-ikutan melempar bungkus permen ke Om Wid. Kali ini bahkan mendarat di pipi Om Wid!

Wah, rencana kami sampai sejauh ini belum terinterupsi karena guru belum menyadari apa yang terjadi meskipun anak-anak jelas-jelas menahan geli, dan Om Wid pun belum bangun karena merasakan bungkus permen di pipinya!

Kring, kring! Hp Om Wid tiba-tiba berbunyi. Nah, anak-anak langsung menunggu dengan tidak sabar apa yang akan terjadi..

Tentu saja Om Wid langsung mengambil bungkus permen di pipinya seraya menjawab telepon, tapi tampak tidak curiga pada anak-anak iseng di sekitarnya. Dan... Om Wid tidur lagi tanpa mengambil bungkus permen di perutnya!

Pada saat itu aku mendapatkan ide yang lebih baik lagi saat melihat bungkus keripik kentang yang isinya sudah habis milik Almi, adik Amel. Hehehe, tahu kan ideku apa?

Sayang sekali, sebelum aku sempat melaksanakan ide brilianku salah satu guru melihat bungkus permen di perut Om Wid dan tentu saja, langsung menyuruhku mengambil bungkus permen itu. Huuh...

Meskipun kejadian itu agak mengecewakan, tapi aku melihat suasana sejuk dan akrab yang biasa aku lihat setiap hari..

Alhamdulillah, kami sudah sampai kembali dengan selamat di sekolah! Horee!

SEMOGA AKU BISA IKUT GAMESTAR TAHUN DEPAN!! TOLONG DOAKAN YA!! MAKASIH >>>:)

GameStar!! (1)

Waktu itu guruku, Bu Nuri dan Pak Husni mengumumkan tentang Gamestar. Gamestar itu adalah program outbond yang diselenggarakan oleh sebuah event organizer yang bekerjasama dengan sekolahku. Sayang, aku nggak ikut Gamestar tahun lalu.. hiks..

Tahun ini harga untuk ikut Gamestar mahal banget, Rp450.000,-! Sebagian temanku, termasuk aku mengeluh, "Yah, aku jadi nggak bisa ikut Gamestar deh.. mahal!!"

Kami semua mendapat formulir Gamestar, tapi akhirnya formulir-formulir itu terlupakan karena sebagian kami tidak bisa ikut. Belum lagi sebentar lagi UAS, kami harus belajar dulu!

Alhamdulillah, hasil UAS-ku bagus! Dan begitu pula rapotku.. Nah, saat Bunda pulang dari sekolah setelah mengambil rapot, Bunda menawariku sesuatu, "Kamu mau ikut Gamestar nggak Ra?"

Wuih, aku langsung mengangguk-angguk dengan semangat. Tapii.. bukannya aku nggak bisa ikut?

"Yaaah, mumpung Bunda punya uang.. Jadi kamu mau ikut atau nggak?" Bundaku menawarkan. Tentu saja aku mau!!

"Formulir Gamestarnya di mana, ya?" aku mulai berusaha bangkit dari tempat dudukku untuk mencari. Eeeh, tapi ternyata Bunda sudah bawa formulir dari sekolah. :)

Waktu itu hari Rabu, sementara Gamestar akan diadakan pada hari Sabtu. Esoknya Ayah memberiku uang dan aku langsung menelepon Pak Husni, guru kelas sekaligus panitia Gamestar untuk SD, untuk bertanya bagaimana cara untuk memberikan formulir dan uangnya, soalnya kan sekarang hari libur!

Akhirnya Pak Husni bilang aku bisa menyerahkan formulir Gamestar pada hari Sabtu, 26 Desember 2009, pas kami semua mau berangkat! Fiuuh, aku langsung lega dan menutup telepon. Tapi lalu aku baru ingat kalo aku nggak tahu apa saja yang harus dibawa! Akhirnya aku menelepon Pak Husni lagi, hehe.

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba! Aku berangkat ke sekolah pukul 6 kurang 15 menit, dan aku kaget saat melihat bahwa sudah ada beberapa temanku yang datang! Padahal kukira aku yang paling pagi.. yaah, tapi nggak apa-apalah!

Saat sekolah sudah ramai, sekitar pukul 6 lebih 15 menit, aku akhirnya memberikan uang serta formulirku pada Bu Arum karena Pak Husni tak kunjung datang. Fiuuh, lepas juga beban yang memberatiku dari tadi!

Setelah semua orang ada, kami naik ke truk tentara! Asyik... sudah lama aku ingin naik truk tentara..
Aku ngotot mau duduk paling belakang. Dan akhirnya truk berangkat, asyik!

Di perjalanan rasanya panas dan bosan, jadi aku dan Amel mulai bernyanyi-nyanyi sendiri. Hehe, mulai dari lagu d'Masiv sampai lagunya serial TV Korea lama berjudul Jewel in the Palace. Aku bener-bener yakin kami bernyanyi begitu lama sampai orang di sekitar kami muak mendengarnya, hihihi. Tapi Pak Arif kelihatannya menyukai lagu serial TV Korea itu..

Pak Arif adalah mantan guru musik di sekolahku, tapi menyempatkan diri untuk ikut Gamestar. Horee..!! Ada juga Pak Agus. Pak Agus juga mantan guru olahraga Al Fikri. Sayang sekali salah satu guru favoritku, yang juga sudah pindah dari sekolahku yaitu Pak Sulung, tidak bisa ikut.. hiks..

Saat kami sudah mendekati lokasi Gamestar yaitu di D'Jungle, medan berubah jadi agak menyeramkan. Ada beberapa tanjakan yang curam, dan truk itu berhenti beberapa kali. Supirnya kelihatan agak was-was, tapi yang didalam truk tetap bersemangat!

Truk kami menanjak beberapa kali dan melewati sungai sekali. Udara jadi segar, seakan ini masih lebih pagi dibanding saat kami berangkat. Rasanya semangatku yang tadi sempat turun jadi naik lagi!

Kami sampai pukul 9 lewat. Saat sampai, anak-anak masih harus mendaki tanjakan yang lebih curam. Aku dengan semangat maju paling depan, dan tiba di lokasi dengan nafas terengah-engah. Di sana aku bertemu Rafi, temanku yang rupanya sudah sampai duluan karena memakai mobil orangtuanya.

Tempat itu hijau, dingin, agak berkabut. Aku langsung lari ke tempat yang sudah disediakan untuk duduk sambil menunggu teman-temanku. Dan, selama beberapa menit, kami semua dihadapkan pada perkenalan dengan kakak-kakak di sana, pembuka, pembagian kaos biru Gamestar, dan akhirnya ice breaking.

Kami bermain game sederhana. Semuanya membuat lingkaran di lapangan rumput yang luas dan hijau, lalu bermain.

Tangan kanan satu anak menengadah di depan teman yang ada di kanannya pada hitungan 1, tangan kiri anak itu menyentuh bagian atas tangan temannya yang menengadah pada hitungan 2, dan pada hitungan 3 tangan yang menengadah harus mengatup untuk menangkap tangan temannya sementara ia juga harus menghindarkan tangan kirinya dari sergapan teman!

Kami bermain 2 kali, dan anak-anak yang kalah harus membuat lingkaran yang lebih kecil di tengah lingkaran besar. Mereka lalu mendapatkan 'hadiah' (hukuman menjadi indah). Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan, karena aku tidak ikut dapat hadiah.
Saat itu aku melihat kabut tebal yang mulai menelan ujung-ujung bukit di sekitar kami, mirip sekali dengan awan yang turun ke bawah untuk menyergap anak-anak di sini!

Tiba-tiba hujan turun, jadi kami berpindah tempat ke bawah sebuah tenda besar. Di sana pemberian hadiah dilanjutkan, setelah itu semuanya kembali membuat lingkaran besar. Kelompok tidur dibagi. Aku masuk kelompok Bu Arum. Kami semua menaruh tas di tenda biru yang sudah disediakan, dan kembali ke tempat kami tadi.

Sekarang semuanya bermain game lagi. Kembali membuat lingkaran besar, lalu ada satu orang di tengah. Selama itu kami bernyanyi,

"Kupikir-pikir, 1.. 2.. 3.. Kupikir-pikir, 1.. 2.. 3.. Kupikir-pikir, 1.. 2.. 3.. ikuti saya.."

Orang yang di tengah memberi contoh gerakan, dan kami semua mengikuti gerakannya. Lalu nyanyian dilanjutkan,

"Saya pilih kamu!"

Orang yang di tengah menunjuk 1 orang yang ada di lingkaran, lalu orang yang di tengah itu bertukar tempat dengan orang yang ditunjuknya.

Wah, aku terpilih! Akhirnya aku memakai gerakan menarik-narik telinga dan menunjuk Febi untuk menggantikan tempatku. Permainan ini berlangsung beberapa menit, dan kelompok bermain dibagi. Caranya lucu, mula-mula kami semua dibisiki oleh guru untuk menjadi binatang apa, lalu kami harus bersuara serta mengikuti gerakan binatang itu sambil mencari teman yang binatangnya sama. Kami tidak dibolehkan menyebut nama binatang kami.

Aku jadi kambing! Aku mulai bersuara "mbeek, mbeek" sambil mencari anggota kelompokkku. Pendamping masing-masing kelompok juga ikut bersuara seperti binatang, dan pendamping kelompokku adalah Pak Idris.

Di kelompokku ada 9 orang termasuk aku, mulai dari Kak Iqbal, Kak Afya, Lia, Daffa, Rafi, Sabrina (adik kelas 5), dan 3 orang adik kelas lainnya yang aku lupa namanya.

Mulanya kami membentuk lingkaran kecil dengan masing-masing kelompok.
Pak Idris berkata kami harus memilih nama kelompok berdasarkan nama seorang tokoh film kartun. Serempak, beberapa orang kelompokku termasuk aku berkata "Spongebob!"
Jadilah nama kelompokku Spongebob!

Dan saat Pak Idris bertanya siapa ketua kelompok, kami kembali serempak memilih Kak Iqbal jadi ketua. Hehe, kelompok Spongebob memang kompak!

Hujan gerimis masih turun, dan kabut tebal yang tadinya ada di atas bukit menerpa kami. Tapi itu tak menghentikan kami untuk berangkat menuju permainan!

Gawat, jas hujanku hilang! Mungkin jatuh di mobil pengangkut tas-tas kami.. Yaah, bagaimana lagi..

Untunglah, Pak Agus sudah memprediksi hal seperti ini akan terjadi. Jadi para guru-guru sudah menyiapkan jas hujan sederhana dari kantung plastik. Aku mendapat jas hujan warna merah, dan kelompok Spongebob siap berangkat!

Tantangan pertama kelompok Spongebob adalah Pumper Pole. Di sana ada sebuah pohon tinggi yang dipasangi tangga kayu serta pijakan dari kayu yang ada di bagian atas pohon. Dan, ada bola yang dimasukkan dalam kantung plastik hitam digantung di depan pijakan. Kelihatannya jauh sekali dari pohon. Kami juga tidak melihat pengaman.

Pak Idris mulai menjelaskan, "Kalian harus naik pohon dan memukul bola di atas itu.."

Anggota Spongebob saling berpandangan, "Lho, Pak, kan bolanya jauh?"

"Ya kalian harus lompat.." jawab Pak Idris santai.

"Lho, Pak, kalo lompat nanti jatuh dong?"

"Ya nggak apa-apa.. memangnya kalian ada masalah apa dengan jatuh?"

"Kalo jatuh, nanti mati?"

"Kan kalian bisa ditangkap.."

Hihihi, aku geli mengingat betapa bodohnya aku waktu itu. Masa kami dibiarkan mati??! Akhirnya kami tersenyum geli saat melihat pengaman yang baru saja disiapkan. Fiuuh..

Aku adalah anak perempuan kedua yang mencoba Pumper Pole setelah Sabrina. Naik tangga jadi lebih sulit karena anak yang telah mencoba sebelumnya tanpa sengaja mematahkan salah satu pijakan tangganya.

Ternyata, ketakutanku terlalu berlebihan. Di atas, bola dalam kantung plastik itu jadi kelihatan lebih dekat dan rasa takutku hilang. Jadi aku langsung melompat setelah mendengar aba-aba. Kena, dan aku jatuh ke bawah dengan pelan-pelan dan mulus.

Sekarang, tinggal menyemangati anak-anak yang belum maju!!

Semua anggota Spongebob menyelesaikan Pumper Pole dengan baik. Tidak ada yang terlalu lama di atas atau yang tidak berhasil memukul bola. Sebagian mengeluh karena lupa memandang pemandangan dulu saat ada di atas. Aduuh, padahal aku yakin pemandangannya indah sekali!

Kami pergi ke tantangan berikutnya setelah orang terakhir berhasil menyelesaikan Pumper Pole, yaitu Mouse Trap.

Di tantangan Mouse Trap, di sana ada bambu-bambu yang disusun seperti rintangan. Di salah satu ujung dari rangkaian bambu ada sebuah tiang bambu yang terhubung dengan ember berisi air. Sebuah perangkap tikus dipasang di tiang bambu itu. Jadi kalau rintangan bambu tersentuh, perangkap tikus akan menutup dan ember akan tumpah..

1 pemain dan 1 korban. Korban akan duduk dibawah ember, sementara pemain akan ditutup matanya. Korban harus memberi aba-aba pada pemain agar tidak menyentuh bambu. Wah, seru!

Hihihi, pasangan sebelum aku adalah Daffa sebagai korban dan Kak Afya sebagai pemain. Daffa sudah duduk di bawah ember, siap-siap memberi aba-aba. Om Tarso sedang membetulkan posisi bambu, dan tiba-tiba.. byur! Daffa tersiram!

Spontan kami semua tertawa. Daffa hanya menggerutu lalu duduk lagi. Eh, tahunya Om Tarso membetulkan posisi bambu lagi dan air tumpah lagi! Sepertinya Om Tarso ada dendam sama Daffa, hihihi..

Tapi akhirnya permainan mulai dan kali ini Daffa.. kena guyuran air lagi!!

Sekarang giliran Kak Afya yang jadi korban dan Daffa yang bermain. Daffa sudah sampai di ujung tanpa menyentuh bambu, tapi... ternyata Kak Afya iseng. Daffa kebetulan ada di bawah ember sementara Kak Afya sudah lari, lalu Kak Afya memicu perangkap tikus hingga Daffa tersiram lagi! Ya ampun..

Setelah kemalangan dobelnya Daffa, tibalah giliranku. Aku langsung merayap dengan cepat dan tiba-tiba sudah sampai di ujung, sehingga Lia selamat dari guyuran air. Kata anggota kelompokku yang lain, aku yang paling cepat. Asyik!

Aku 2 kali jadi korban karena jumlah anggota kelompok kami ganjil. Tapi tetap saja aku tidak terguyur, padahal aku berharap aku akan basah. Huh.. Yah, tapi nggak apa-apalah!

Flying Fox adalah tantangan berikutnya. Aku adalah anak pertama yang mencoba, dan dengan ceria aku mengepak-ngepakkan tanganku untuk pura-pura jadi burung! Pemandangan di bawah adalah lahan hijau yang luas, dan rasanya aku memang jadi burung hutan.. senang rasanya!

Sepertinya kelompok kami memang punya bakat dengan permainan yang berhubungan dengan ketinggian. Tak ada yang takut, dan hampir semuanya termasuk aku mengeluh kalau Flying Fox-nya kurang tinggi dan panjang. Yah, tapi tetap saja aku ingin naik Flying Fox lagi!

Setelah semuanya naik Flying Fox, kelompok kami beralih ke permainan keseimbangan. Semua berbaris dan berusaha menyusuri 3 batang bambu sampai ke ujung satunya. Aduuh, hujan membuat tantangan ini semakin sulit! Batang bambunya menjadi semakin licin, dan hanya 1 adik kelas yang berhasil pada kesempatan pertama. Wah, aku kagum padanya!

Mulanya aku memakai cara berjalan menyamping. Tapi setelah beberapa kali coba dan tidak berhasil, aku coba berjalan lurus. Akhirnya aku bisa jadi orang keempat yang berhasil!

Rafi, temanku, mulai frustasi karena tidak kunjung berhasil. Jadi dia mulai berseru-seru sambil bercanda saat berjalan di atas bambu, "Aku marah!"

Eh, tahunya dia malah berhasil! Yah, masa marah dulu baru berhasil.. hahaha..

Meskipun beberapa orang belum berhasil, tapi kelompokku kehabisan waktu dan kami berlanjut ke tantangan berikutnya yaitu permainan keseimbangan lagi. Tapi kali ini lebih sulit, karena ada 4 bambu yang dipasang seperti huruf V. 2 bambu dipasang berupa garis di kanan, 2 bambu dipasang berupa garis di kiri.

Kami akan berpasangan menyusuri bambu itu, tangan kami tidak boleh berpisah. Diperbolehkan memakai alat apa saja..

Aku berpasangan dengan Lia. Mulanya kami memakai name tag untuk tetap bersama, tapi name tag-ku tidak cukup panjang. Kedua, kami memakai jas hujan Lia tapi jas hujan itu juga tidak cukup panjang. Kami juga mengikatkan name tag kami, dan itu juga tidak cukup! Jadi bingung..

Untunglah aku sadar kalau jaket sebenarnya bisa digunakan, tapi kami harus memegangnya di sudut yang tepat. Yap, kami maju lagi!!

Sayangnya sekarang bukan panjang alat yang jadi masalah, melainkan masalah keseimbangan! Ya ampunn... Kami mencoba beberapa kali, tapi gagal terus menerus. Pak Idris akhirnya berkata pada beberapa pasangan yang belum berhasil, termasuk kami, "Ya sudah, kalo sudah melewati bambu pertama juga bisa dianggap berhasil.."

Fiuuh... semua pasangan yang belum berhasil menarik nafas lega. Akhirnya, saat aku dan Lia maju lagi kami berhasil melewati bambu pertama. Sebenarnya kami masih bisa jalan terus, tapi sayangnya Lia langsung meloncat turun.

"Yaah, padahal kan kita masih bisa jalan terus," keluhku pada Lia.
"Tapi kan yang penting udah melewati bambu pertama," jawab Pak Idris.
"Lebih seru kalo bisa berhasil, Pak.."
"Ya sih, memang lebih bagus begitu.."

Setelah aku dan Lia berhasil, akhirnya Spongebob maju ke tantangan berikutnya. Wah, ternyata Spongebob lebih berbakat di tantangan ketinggian tapi agak payah di tantangan keseimbangan.. Yah, semuanya kan punya kelebihan dan kekurangan!

Kami semua meninggalkan tempat itu dan pergi ke lapangan di sebelahnya. Di sana ada sebuah ember, gayung, galon, beberapa botol aqua bekas dan 2 buah bola.

"Tugas kalian cuma mengeluarkan 2 bola ini dari galon. Galonnya bisa dibalik, tapi itu namanya curang," jelas Pak Idris seraya memasukkan 2 bola itu ke dalam galon.
"Bagaimana caranya terserah kalian."

"Diisi air, Pak!" aku menebak. Pak Idris mengangguk.

"3.. 2.. 1.. Mulai!"

Anggota Spongebob lain langsung berlari menuju keran air sambil membawa peralatan yang ada. Aku sendiri ikut berlari.

Pipa keran itu bocor dan airnya sangat dingin. Selain menggunakan keran, kami juga berusaha memanfaatkan pipa bocor. Tapi usaha kami menggunakan pipa bocor tidak berhasil karena air yang memancar dari pipa itu mengarah ke atas, akibatnya air yang kami kumpulkan tumpah lagi ke bawah.

Setelah air di wadah yang kami bawa penuh, kami berlari ke tempat galon itu dan mulai mengisinya dengan air secepat mungkin.

Aku yang dari awal sudah curiga pada galon itu langsung berjongkok dan melihat dari dekat. Benar, galonnya berlubang! Lubangnya kecil-kecil, banyak sekali. Aku yakin jari seluruh anggota kelompok Spongebob takkan cukup untuk menutupi semuanya.

"Hei, galonnya bocor!!" aku berseru pada anggota Spongebob lain yang sudah berlari setengah jalan ke keran air. Setengah anggota kelompok kembali dan membantuku menutupi lubang yang memancarkan air itu.

Saat anggota kelompok yang mengambil air kembali dan mulai mengisi galon lagi, air semakin naik dan bocor di bagian atas galon yang juga berlubang. Akhirnya semua anggota berjongkok sambil menutupi lubang.

"Lho, kalo begini siapa yang mengambil air??" tanya seseorang tiba-tiba. Hihihi, ada-ada saja! Sebagian orang langsung berlari lagi untuk mengambil air, sementara adik-adik kelasku mulai menutupi lubang-lubang yang ditinggalkan itu dengan rumput.

"Nggak akan bisa," kataku. Tapi tak apa-apalah, setidaknya air yang keluar sedikit berkurang..

Selama beberapa menit kami cukup sibuk mengisi dan menutupi lubang hingga baju kami basah kuyup, tapi saat aku berhenti sejenak untuk melihat kemajuan ketinggian air, aku sadar kalau air itu kelihatannya tidak bertambah tinggi sama sekali!

"Kok airnya nggak tambah tinggi sih?" keluhku. Aduuuh, ternyata lubang di galon yang belum tertutup masih banyak!

Setelah itu kami melakukan berbagai cara untuk meningkatkan ketinggian air.
Menutup lubang dengan kayu dan rumput, berusaha mengurangi kecepatan air memancar dengan menutup mulut galon agar tidak ada udara yang masuk menggantikan air, mengisi galon dengan batu dan kayu agar air yang dibutuhkan semakin sedikit, sampai menutupi semua lubang dengan jas hujan. Tapi tidak ada yang berhasil!

Lama-kelamaan aku bosan menutup lubang di galon dan berganti 'profesi' menjadi pembawa air. Ternyata membawa air lebih menyenangkan! Aku berlari ke sana ke mari membawa ember, seru!

Rasanya kelompok kami sudah ada bermenit-menit melakukan tugas ini, tapi sepandai-pandai Spongebob menyerap air, bolanya tetap di dalam botol.. hehe.

Akhirnya kelompok lain datang dan membantu kelompok kami. Fiuuh, syukurlah.. soalnya rasanya punggungku sudah encok gara-gara terlalu lama bawa ember! Begitu juga pembawa ember 'senior' lainnya, sehingga para pembawa ember terkapar di pinggir lapangan..

Biar 2 kelompok sudah bekerjasama, tugas itu masih juga tidak selesai! Ya ampun..

Hingga akhirnya, Pak Idris memanggil Spongebob. Kami memang sudah cukup lama ada di luar dalam keadaan basah dan kedinginan, dan Pak Idris takut kami sakit. Jadi akhirnya semua disuruh kembali ke perkemahan untuk mandi dan bersih-bersih.. berakhirlah perjuangan Spongebob! (bersambung ke bagian kedua...)

Sabtu, 28 November 2009

Asia Day!!

Asia Day datang!

Di sekolahku, semua anak kelas 6 mengikuti sebuah acara bernama Asia Day. Semuanya harus memakai baju tradisional Asia! Ada narasumber, dan kami diminta meminjamkan oleh-oleh khas dari seluruh Asia..

Asia Day kali ini diadakan pada hari Selasa, 24 November 2009. Aku bingung mau memakai baju apa. Kata Bu Guru, harus memakai baju khas dari salah satu daerah Asia dan kami disarankan memakai baju sesuai tema kelompok. Kelompokku adalah Asia Barat.

Hmm, aku mulai mengaduk-aduk isi lemari baju Ayah-Bundaku seminggu sebelum acara untuk mencari baju khas Asia Barat. Salah satu negara di Asia Barat adalah Arab, jadi aku mulai mencari baju khas Arab, putih-panjang dengan kerudung dan cadar.
2 jam lamanya aku mengobrak-abrik, tapi tak ada baju yang menurutku cukup bagus. Akhirnya aku menyerah dan akan memikirkan lagi kostum apa yang akan kupakai.

Selama beberapa hari aku lupa dengan Asia Day. Tapi sehari sebelum acara aku mendapat ide bagus!

Esoknya aku berusaha menahan mulutku agar tidak menyebut-nyebut Asia Day pada Bunda, karena aku tahu pasti Bunda tidak setuju dengan ide kostumku. Yah, akhirnya aku berangkat sekolah dengan baju biasa.

Saat mobil jemputanku menjemput salah satu temanku, aku sangat kagum hingga bertepuk tangan. Dia memakai yucata yang indah, baju khas Jepang!
Begitu juga saat aku sampai di sekolah. Teman-temanku tampil warna-warni dalam baju-baju indah, kebanyakan dari Jepang dan Korea. Semuanya menyewa, tentu saja, dengan harga yang mahal. Sementara aku malas menyewa, tapi kan yang penting pakai baju sesuai tema!

Saat aku sudah sampai di kelasku, aku tak usah repot-repot mengganti baju. Teman-temanku menonton dengan penasaran, kira-kira baju apa yang akan aku pakai.

Dan.. aku mengeluarkan MUKENAku! Aku juga mengeluarkan sesuatu yang kutemukan di lemari Bunda, sesuatu seperti kain coklat dengan lubang di tengahnya. Pinggiran lubang itu dilapisi karet sehingga aku bisa memakainya seperti cadar.

Jadi, mula-mula aku memakai 'cadar'-ku, dan baru mukenanya. Teman-temanku tertawa geli melihat penampilanku.. Hihihi, memang lucu sih... Bahkan om janitor dan guruku ikut tertawa!

Dan, acara dimulai! Mula-mula, guru-guru menata berbagai macam souvenir khas negara-negara Asia yang dibawa teman-temanku di atas meja. Kedutaan Jepang dan Korea meminjamkan beberapa souvenir juga lho! Hehe, aku lupa membawa souvenir.. terlalu sibuk memikirkan kostum!

Acara kedua, seorang narasumber dari Jepang datang dan berbicara. Mula-mula ia memperkenalkan diri, lalu mengenalkan berbagai pakaian Jepang. Ada 3 jenis : Kimono, Yucata, dan satu lagi yang aku lupa, hehehe... Ciri-ciri kimono adalah memiliki lengan yang besar dan orang Jepang biasa memasukkan berbagai benda kecil ke dalamnya! Persis seperti tas! Hehehe... menyelundupkan kucing juga bisa, dong?

Teman-temanku yang mengenakan baju Jepang disuruh maju ke depan dan Miss Yuko, narasumber dari Jepang itu menjelaskan. Hihihi, ada yang memakai baju santai, baju tidur, bahkan baju pernikahan! Untung nggak ada orang Arab yang datang, soalnya pasti dia bingung aku pakai baju apa!

Ternyata, salah satu temanku salah. Dia memakai baju Korea tapi ikut maju ke depan.. kasihan.. pasti dia malu sekali!

Selanjutnya Miss Yuko mau menggambar Doraemon sambil bernyanyi. Wah, suaranya Miss Yuko lumayan.. Meskipun gambarnya agak mencong sedikit, tapi nggak apa-apalah!

Istirahat! Wah, kami semua yang sudah lapar langsung ngiler melihat makanan-makanan yang disediakan.. Semuanya dari berbagai negara Asia. Ada teh tarik, tom yam, dll. Dan... serbu!!
Saat yang kutunggu-tunggu datang.. waktunya untuk mementaskan drama! Meskipun kelompokku masih harus menunggu agak lama sebelum bisa tampil, tapi drama kelompok-kelompok lain cukup menghibur!

Setelah menunggu lagi, kelompokku akhirnya tampil...
Di drama kami, mula-mula ada 2 anak perempuan yang sedang berjalan ke sekolah. Mereka membicarakan tentang teror bom yang terjadi di sekitar rumah mereka.
Nah, saat itulah ada 2 kelompok yang tiba-tiba bertempur di dekat mereka. Aku satu-satunya perempuan di antara orang-orang yang sedang bertempur itu lho! Tapi, akhirnya semuanya mati, termasuk 2 anak perempuan tadi. Kami semua jatuh di belakang panggung sehingga tidak terlihat oleh penonton..
Setelah semuanya mati, Hazmi datang sebagai anak dari orang yang mati saat pertempuran tadi sekaligus teman dari 2 anak yang mati. Dia menangis sambil mengucapkan dialog yang sudah disiapkan.. Hihihi, meskipun setting-nya menyedihkan tapi ia terlihat lucu! Apalagi dia iseng mengguncang 'mayat-mayat'.. Untunglah kami yang 'mati' tidak terlihat oleh penonton, soalnya kami terkikik-kikik geli!
Sementara Hazmi menangis, Aldy masuk dan membaca puisi. Ketika ia selesai, Sella masuk lalu menyanyikan lagu 'Heal the World'-nya Michael Jackson.
Saat sampai di bait kedua, semua mayat bangun dan ikut menyanyi! Hihi, karena kertas teksnya cuma dua dan kami tidak hafal beberapa nada, akhirnya hancurlah nyanyian itu... Yah, namanya juga nyanyian orang mati.. hehe.
Fiuuh, akhirnya selesai juga drama yang sangat singkat dan simpel itu.. Nggak terlalu sukses tapi yang penting sudah berani tampil!

Setelah beberapa drama lain, tibalah waktu makan siang. Kebanyakan temanku mengeluh, "Bu, tadi kan baru aja makan.. kenyang..."
Tapi kami semua tetap kembali ke kelas untuk makan siang. Sebagian besar temanku, termasuk aku, tidak makan siang dan malah bermain. Aku agak curang, aku mengambil rantang dan hanya mengambil kue dan kerupuk saja! Hehehe, nggak apa-apalah, kan mendingan ada yang kumakan!

Setelah makan siang dan sholat Zuhur, kami kembali ke lantai 3.

Wah, sekarang pengumuman kostum terbaik! Ini juga acara yang sangat kunantikan. Teman-teman di sekitarku sudah meyakinkanku bahwa aku akan menang. Aku sendiri sudah cukup yakin, tapi aku tidak ingin terlalu yakin.
"Pemenang kostum terbaik akan ada 4 orang.."
"Rara..! Rara..!" ya ampun, beberapa teman-temanku berteriak-teriak meneriakkan namaku!

Tapi aku memang dipanggil, dan aku maju ke depan dengan pede dan penuh gaya. Hihihi... Setelah aku naik panggung, guruku mengumumkan bahwa pemenang lainnya adalah Astrid, Reyhan dan Yumna. Astrid memakai kostum Korea yang sangat bagus, aku nggak heran dia menang.. Reyhan mengenakan kostum Arab juga, dengan kain yang sangat membuat gerah. Sementara Yumna mengenakan baju batik dengan blangkon buatan sendiri yang membuat dia diejek Djoko!
Mulanya guru-guru bermaksud untuk meminta kami mempresentasikan hasil kerja kami tentang bagian-bagian Asia, tapi semua hasil kerja kami ada di laptop guruku dan saat itu lampu mati. Sehingga alat-alat yang diperlukan tidak bisa menyala..

Akhirnya, kami bermain sebuah game.
"Ayo buat kelompok 3 orang, 1 ikhwan (laki-laki) 2 akhwat (perempuan) atau sebaliknya!" guruku berteriak pada anak-anak kelas 6 yang ribut. Aku membuat kelompok dengan 2 anak laki-laki.
"Sekarang, buat lingkaran!" guruku berkata lagi. Aku dan kelompokku berdiri berdekatan.
"Nah tentukan yang jadi induk.."
"Hah?!" serempak teman-temanku dan aku berseru.
"Yang jadi induk harus akhwat dan bersura uu.. uu.. uu.."
Langsung terdengar suara itu ditirukan. Lalu ada pejantan, suaranya oo. Dan anak suaranya ii. Hihihi, langsung ribut!
Setelah itu, kami disuruh membuat kelompok baru lagi tapi hanya boleh menggunakan suara u, o, dan i untuk mengenalkan diri. Sekali lagi, aku membuat kelompok dengan 2 anak laki-laki yang berbeda.
"Oke, gamenya selesai!" kata guruku dengan tampang geli.
"Lho, Pak??!! Cuma begitu saja??!!"
Ada-ada saja guruku ini! Hihihi..

Lalu kami membuat sebuah lingkaran besar dan diminta berdiri berurutan untuk memberikan pendapat kami. Anak yang sudah berdiri akan diberi buku kecil tentang Korea. Ada yang bilang acaranya sudah seru, tapi gamenya harus lebih banyak. Ada yang bilang narasumber harus ditambah. Dan anak disebelahku kusuruh bilang agar tahun depan listrik tidak boleh mati supaya adik-adik kelas kami tidak gerah.
Hehe, aku iseng ya! Padahal kan jelas-jelas listrik mati bukan salah guruku.. Eh, tahunya dia benar-benar bilang begitu!
Acara menyampaikan opini itu sebenarnya membosankan, tapi anak-anak menyemarakkannya dengan mengejek orang yang sedang berdiri untuk menyampaikan pendapat! Misalnya A suka sama B, lalu si B berdiri untuk menyampaikan pendapat. Maka B akan diejek, " Ingat A! Ingat A!"
A sendiri diejek, "Siapa tuh A.."
Hahaha.. acara jadi seru! Apalagi saat ada anak yang tidak menyukai atau disukai siapapun, anak itu akan diejek dengan nama Fadhil! Tak peduli anak yang berdiri itu laki-laki atau perempuan, nama Fadhil akan disebut.. diiringi teriakan protes dari Fadhil!

Yah, setelah semua dapat bagian dan anak-anak sudah capek berteriak, kami berdo'a dan pulang. Fiuuh.. selesai juga acaranya!

I love Asia Day very, very, very much! :D